Sabtu, 02 Oktober 2010

Makna Orientasi Pendidikan Kampus


Awal ajaran baru pendidikan adalah masa dimana lembaga pendidikan memulai membuka tabir baru dalam melangkah dan mengawali segala aktivitas belajar mengajar. Mahasiswa barupun memulai hari-harinya mengenal dan berexplorasi terhadap dunia barunya. Dunia yang selama ini masih belum mereka pahami secara menyeluruh dan mendetail. Bayang-bayang yang muncul dalam pikiran mereka tentunya berbeda-beda dengan didasari oleh keinginan dan alasan mereka memilih dunianya masing-masing. Didalam diri mereka terdapat begitu banyak factor yang melandasi keputusan mereka memilih kampus atau dunia yang akan mereka geluti selama beberapa tahun kedepan dengan menyandang nama Mahasiswa.
Dikarenakan perbedaan latarbelakang dan alasan yang mendasari mereka masuk dalam satu dunia baru itulah dibutuh sebuah tahapan untuk memperkenalkan dunia barunya kepada mereka. Tahapan yang mampu menyibak tabir ketabuan mereka atas dunia yang akan mereka geluti. Dunia yang berarti lingkungan dimana mereka mampu diterima dan menerimanya. Lingkungan yang dengan setiap dinamikanya akan melibatkan mereka didalamnya. Sehingga informasi dan pengetahuan awal ini sangatlah berarti bagi mereka, karena dengan tahapan ini mereka ditunjukkan apa dan bagaimana Kampus, Mahasiswa dan pembelajaranya itu.
Orientasi Pendidikan Kampus (OSPEK/OPDIK) Orientasi Mahasiswa (OSMA) dan atau nama-nama lain yang intinya adalah sebuah kegiatan yang dilakukan kampus untuk memperkenalkan diri mereka dengan segala keberadaannya kepada masyarakat barunya (Mahasiswa Baru). Tidak hanya sampai disitu, namun sudah kewajiban bagi lembaga pendidikan untuk memberikan pembekalan kepada Calon Mahasiswanya tentang apa dan bagaimanakah menjadi Mahasiswa itu. Namun, dengan segala kepentingan pengkerdilan dan pembodohan yang terjadi, aspek yang menyangkut tentang bagaimana dan apa mahasiswa itu sering di sensor atau lebih sopannya informasi yang diberikan itu di minimalisasikan. Sehingga wajar saja jika setelah mereka menjadi mahasiswa mereka cenderung jauh dari perilaku-perilaku dan cirri-ciri mahasiswa yang sebenarnya. Mereka tak ubahnya robot-robot yang telah di kendalikan oleh kepentingan lembaga demi kepentingan komersialisasi pendidikan atau kepentingan-kepentingan lain yang mampu mengkerdilkan bahkan membodohkan pendidikan kita.
Lalu bagaimanakah seharusnya Orientasi Pendidikan Kampus (OSPEK/OPDIK) itu seharusnya…??? Inilah yang seharusnya difahami oleh para Trainers atau para pengelola lembaga pendidikan sebelum mereka berani mengambil langkah-langkah untuk menjalankannya.
Dari beberapa pemahaman tentang apa itu OSPEK/OPDIK setidaknya ada tiga point yang harus tercapai atau dilaksanakan dalam kegiatan OSPEK/OPDIK tersebut, yaitu:
1.      Orientasi tentang apa itu pendidikan
Hal pertama yang harus difahami oleh calon mahasiswa adalah apa itu arti pendidikan secara konstitusi, histories dan filosopis. Sehingga diharapkan setelah mereka menjadi mahasiswa mengerti apa itu pendidikan yang sebenarnya dan bagaimana seharusnya menjadi anak didik yang baik. Selain itu mereka juga harus dibekali dengan bagaimana keadaan pendidikan di lingkungan/Negara kita saat ini. Sehinggga meraka benar-benar tahu bagaimana untuk menjadi anak didik yang peduli akan arti pendidikan dan keberlangsungan pendidikan dalam diri mereka atau dilingkungan mereka.

2.      Orientasi tentang apa itu kampus
Hal yang kedua yang harus mereka pahami adalah apa itu Kampus, Universitas, Perguruan Tinggi, Fakultas dan Jurusan itu. Apa yang ada didalamnya dan apa perbedaan darinya. Proses belajar mengajar yang terjadi itu seperti apa, sehingga gambaran yang muncul dalam diri mereka adalah sebuah lingkungan baru yang benar-benar mampu diimajenasikan dengan baik. Terlepas dari kenyataan yang mungkin kurang sesuai dengan yang seharusnya. Namun, disatu sisi Lembaga tersebut sudah menjalankan awal pendidikan yang benar dan baik.

3.      Orientasi tentang apa itu mahasiswa
Hal yang terakhir adalah mereka mampu memahami apa arti mahasiswa dengan arti yang sebenar-benarnya. Mulai dari Peran, Fungsi dan haknya secara mendasar. Inihlah hal pokok yang kadang sering di sensor atau diamputasi oleh sebagian orang atau kelompok guna untuk kepentingan-kepentingan individu-individu atau kelompok-kelompok tertentu. Padahal, dari tiga point yang harus tersampaikan dalam proses pengenalan kampus, point yang terakhir ini adalah point yang paling pokok dan paling mendasar untuk diketahui oleh mereka sebelum menyandang nama Mahasiswa.

Bukanlah hal yang mudah untuk menyampaikan tiga point tersebut kepada calon mahasiswa sebelum mereka menginjakkan kakinya didalam sebuah lingkungan baru dan menyandang nama baru yang sesungguhnya sangatlah berat dan mulia yaitu sebagai Mahasiswa. Sehingga dibutuhkan sebuah metode yang tepat untuk mentransfer pengetahuan tersebut melalui beberapa metode yang mendukung dan dipengaruhi oleh factor kultur/budaya dan Sumberdaya Pengelola yang baik. Sehingga tak heran jika beberapa lembaga pendidikan mempunyai metode sendiri-sediri dalam mengelola proses kegiatan pengenalan dan pembekalan kampus tersebut.
Terlepas dari metode atau stetrategi yang dilakukan, namun setidaknya para trainers atau pengelola OSPEK/OPDIK mampu memberikan pengetahuan yang lebih universal. Janganlah berusaha untuk menutup sebagian wilayah pengetahuan dari pengetahuan yang sebenarnya sehingga itu akan menghilangkan hakikat Pemdidikan, Kampus dan Mahasiswa itu sendiri. Sehingga jika itu terjadi, wajar jika mereka setelah menjadi mahasiswa atau sarjana tak ubahnya robot-robot yang hanya bisa bergerak dan berkreasi sebatas kehendak dan kemauan para penyelenggara pendidikan di Tanah Air kita tercinta ini. Mereka tidak akan bisa berbuat apa-apa diluar itu, mereka tidak akan peduli dengan keadaan bangsa yang saat ini sesungguhnya sangat membutuhkan keajaiban kekuatan mahasiswa yang dulu sudah pernah terjadi.
Sehingga Mahasiswa yang seharusnya Sebagai Inti Kekuatan Pembaharuan justru bisa menjadi dan bertindak sebagai Inti Kekuatan Kehancuran. Karena ketika mahasiswa sudah menjadi antek-antek lembaga pendidikan mereka secara tidak langsung telah menjadi antek-antek penguasa yang kita semua tahu bagaimana moral sebagian besar penguasa pada saat ini.

Seburuk-buruknya kita, jangan sampai kita termasuk orang-orang yang menjadi pemula atau pencetus sebuah keburukan… Subhanallah…
By: StupidHero

Tidak ada komentar:

Posting Komentar